Besar Sampel Komparatif Kategorik

Besar Sampel Penelitian Analitik Komparatif Kategorik

Cara Menentukan Besar Sampel dan Rumus Menghitung Jumlah Sampel Analitik Komparatif Kategorik Berpasangan dan Tidak Berpasangan pada Penelitian Cross Sectional Cohort Case Control dan Eksperimen.

Ini adalah video edukasi penjelasan teknis tentang bagaimana cara menghitung besar sampel penelitian untuk kesehatan dan kedokteran ataupun riset keperawatan. Pertama tentukan dulu skala pengukuran variabel Eksposure penelitian, apakah menggunakan skala Kategorik atau Numerik.

Demikian halnya juga dengan skala pengukuran variabel outcome/ Dependen, apakah termasuk kategorik atau numerik. Jika Exposure kategorik dan outcome kategorik, maka dapat dikelompokkan dalam Analitik Komparatif Kategorik Tidak Berpasangan jika membandingkan dua kelompok yang berbeda.

Bandingkan Kelompok Berpasangan vs Tidak Berpasangan dalam Rumus Besar Sampel Kategorik

Lihat kembali bagian metode penelitian, Kalau membandingkan kelompok yang sama, before after, sebelum dibandingkan dengan sesudah penelitian maka menggunakan Analitik komparatik kategorik Berpasangan.

Biasanya ini dilakukan pada design studi Cohort ataupun Studi Eksperimental. Dalam Rumus Besar sampel Analitik Kategorik Tidak Berpasangan, kita perlu mencari tahu nilai p1 dan p2.

P1 adalah Proporsi Eksposure + (High Risk/ Risiko Tinggi) pada Kelompok Kasus dan P2 adalah Proporsi Eksposure – (Low Risk/ Risiko Rendah) pada Kelompok Kontrol.

Nanti perlu dibuat Tabel 2×2 atau Tabel Epidemiologi untuk memudahkan perhitungan nilai p1 dan P2. Setelah itu masukan Nilai Z alfa (tipe 1 error) dan Nilai Z beta (tipe 2 error). Setelah mendapatkan jumlah sampel penelitian, perlu dipastikan bahwa stok sampel di lapangan tersedia cukup dan pengambilan sample penelitian cukup waktu.

Good Luck,

Veli Sungono